CARA MENANAM PADI YANG BAIK DAN BENAR
Cara menanam padi yang
baik dan benar - Bagi para petani tentu tidak ada yang memuaskan selain
mendapatkan hasil panen yang super dan banyak, nah kali ini saya hanya akan
membahas tentang bagaimana cara menanam padi yang baik dan benar agar
mendapatkan hasil panen yang maksimal.
- Pengolahan Tanah
Cara
Mengolah Tanah:
Pengolahan
tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman.
Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara
tradisional dan cara modern.
• Pengolahan tanah
sawah dengan cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat
sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh
nusia atau dibantu ooleh binatang misalnya, kerbau dan sapi.
• Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawah yang dilakukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri.
• Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawah yang dilakukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri.
1. pembersihan
Sebelum tanah sawa dicangkul harus
dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada.
Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar,
sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting
bagi pertumbuhan tanaman.
2. Pencangkulan
Sawah yang akan dicangkul harus
digenagi air terlebih dahulu agar tanah menjjadi lunak dan rumput-rumputnya
cepat membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan
pematang-pematang yang bocor.
3. Pembajakan
Sebelum pembajakan, sawah sawah
harus digenangi air lebih dahulu. Pembajakan dimulai dari tepi atau dari tengah
petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan
dan membenamkan rumput, dan membenamkan bahan-bahan organis seperti : pupuk
hijau, pupuk kandang, dan kompos sehingga bercampur dengan tanah. Selesai
pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk mempercepat pembusukan
sisa-sisa tanaman dan melunakan bongkahan-bongkahan tanah.
4. Penggaruan
Pada waktu sawah akan digaru
genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanyya untuk membasahi
bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berrulang-ulang sehingga
sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air ke bawah.
Setelah penggaruan pertama selesai, sawah
digenagi air lagi selama 7-10 hari, selang beberapa hari diadakan pembajakan
yyang kedua. Tujusnnya yaitu: meratakan tanah, meratakan pupuk dasar yang
dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih sempurna.
5.
Pencarian mutu
benih yang akan dipakai
Siapkan kain ukuran 20 cm x 30
cm.Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2
jam.Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi
(lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih
yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi.
6.
Memilih Tempat Pesemaian
Tempat untuk membuat pesemaian
merupakan syarat yang harus diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik. Tanahnya
harus yang subur, banyak mengandung humus, dan gembur. Tanah itu harus
tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh pepohonan, sehingga sinar matahari
dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya. Dekat dengan sumber air
terutama untuk pesemaian basah, sebab pesemaian banyak membutuhkan air.
Sedangkan pesemaian kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami
apabila persemaian itu mengalami kekeringan. Apabila areal yang akan ditanami
cukup luas sebaiknya tempat pembuatan pesemaian tidak berkumpul menjadi satu
tempat tetapi dibuat memencar. Hal itu untuk menghemat biaya atau tenaga
pengangkutannya.
7.
Mengerjakan
Tanah Untuk Pesemaian
Tanah pesemaian harus mulai
dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman. Karena adanya dua jenis
padi, yaitu padi basah dan ppadi kering, maka tanah pesemaian juga dapat
dibedakan atas pesemaian basah dan pesemaian kering.
• Pesemaian BasahDalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula.
Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.
• Pesemaian BasahDalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula.
Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.
• Pesemaian
KeringPrinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian basah.
Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu.
Tanah dibolak-balik dengan bajak dan digaru, atau bisa dan halus. juga
memakai cangkul yang terpenting tanah menjadi gembur.Setelah tanaha menjadi
halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan. Adapun ukuran bedengan sebagai
berikut : Tinggi 20 cm, lebar 120 cm, panjang 500-600 cm.Antara bedengan
yang satu dengan yang lain diberi jarak 30 cm sebagai selokan yang dapat
digunakan untuk memudahkan : Penaburan biji, pengairan, pemupukan, penyemprotan
hama, penyiangan, dan pencabutan bibit.
Untuk memilih biji-biji yang bernas
dan tidak, biji harus direndam dalam air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam
sedangkan yang biji-biji yang hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung
bisa dibuang. Maksud perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar
cepat berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil dari
rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman
dibiarkan selama 8 jam.Apabila biji sudah berkecambah dengan panjang 1 mm, maka
biji disebar ditempat pesemaian. Diusahakan agar penyebaran biji merata, tidak
terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebarannya terlalu rapat
akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil-kecil dan lemah, tetapi penyebaran
yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata.
9.
Pemeliharaan
Pesemaian
• PengairanPada
pesemaian basah, begitu biji ditaburkan terus digenangi air selama 24 jam, baru
dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak
berkelompok-kelompok sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah
penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan
mempercepat pertumbuhaan.Pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air
rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan-bedengan, sehingga
bedengan akan terus-menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa
mengalami kekeringan. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan
dengan melihat keadaan. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput,
perlu digenagi aiar. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka
penggenangan air hanya kalau memerlukan saja.• PengobatanUntuk
menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida
2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari.•
Pemupukan
10.
Penanaman
Pemilihan
Bibit:Pekerjaan
penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian.
Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan. Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:• Umurnya tidak lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih 25 cm• Berdaun 5-7 helai• Batangnya besar dan kuat• Bebas dari hama dan penyakitBibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam. Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit. Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi.
Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan. Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:• Umurnya tidak lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih dari 40 hari• Tingginya kurang lebih 25 cm• Berdaun 5-7 helai• Batangnya besar dan kuat• Bebas dari hama dan penyakitBibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam. Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit. Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi.
11.
Pemeliharaan
Pengairan: Air yang dipergunakan untuk
pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai
banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah
kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk
pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur kotoran. Memasukan
air kedalam sawah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:Air yang
dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran
sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan
menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder. Untuk menjaga agar
genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang
pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat
lurus. Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran
yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan
lubang pembuangan itu dibuat lurus, maka air akan terus mengalir tanpa adanya
pengendapan.Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air
hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:Tanaman yang berumur 0-8 hari
dalamnya air cukup 5 cm.Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat
ditambah hingga 10-20 cm.Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai
menguning dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm. setelah itu dikurangi
sedikit demi sedikit.Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali.
Agar padi dapat masak bersama-sama.
12.
Penyiangan dan
Penyulaman
Setelah penanaman, Apabila tanaman
padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat
menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hhari
sesudah tanam.Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar
rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak
dan mengambil zat-zat makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan
dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua
setelah padi berumur 6 minggu.
13.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan guna untuk
menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam
tanah, juga agar tanaman yang ditanam mendapatkan asupan zat-zat yang
dibutuhkan oleh tanah dan tanaman itu sendiri. Untuk tanaman padi, pupuk yang
digunakan antara lain:1. Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang
diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya:
pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyaknya kira-kira 10 ton / ha.2.
Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS,
dan ZK. Adapun manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:ZA/Urea : menyuburkan
tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya tanaman, dan
menambah besarnya gabah.DS/TS : mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang
pembungaan dan pembentukan buah, mempercepat panen.ZK : memberikan ketahanan
tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat pembuatan zat pati.
14.
Pemberantasan
Hama / Penyakit
Burung, banyak yang menyerang padi
sedang menguning, gunakan benda-benda untuk menghalaunya.Walang sangit,
penyerangan dilakukan saat padi masih muda, walang sangit dapat diberantas
dengan disemprot menggunakab DDT atau disuluh (dipasang lampu).Tikus, hewan
yang satu ini dapat merugikan petani dengan jumlah besar kerena mereka dapat
merusak areal yang cukup luas dengan waktu yang tidak lama. Tikus dapat
diberantas dengan gropyokan atau dengan member umpan yang berupa ketela,
jagung dan sebagainya yang dicampur dengan phospit.Ulat serangga,
serangga-serang itu bertelur pada daun, apabila menetas ulatnya merusak batang
dan daun. Cara pemberantasannya harus disemprot dengan obat-obat insektisida,
misalnya : DDT, Aldrin, Endrin, Diazinon dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar