Selasa, 12 April 2016

BERCOCOK TANAM KUCAI





Kucai Selain dipakai dalam berbagai masakan, kucai memiliki khasiat seperti mempunyai vitamin B, vitamin C dan karotin. Selain itu, kucai digunakan untuk mengobati hipertensi dan mencegah penyakit jantung koroner. Sementara itu, daun kucai mempunyai antiseptik karena ia mampu untuk membunuh kuman bakteria dalam usus di samping menjadi perangsang dalam proses pengecutan serta proses pengembangan usus. Bukan itu saja malahan ia juga akan melancarkan darah, sekaligus menghindarkan pembekuan darah dalam badan.
·         Waktu Tanam
waktu tanam tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan kucai tapi yang paling cocok adalah saat memasuki awal musim penghujan, karena air berkecukupan.

·         Tanah
Yang disukai tanaman kucai dengan pH antara 6 - 6,8. Kucai memerlukan keadaan tanah yang subur dan tidak menyukaii tempat-tempat yang becek dan sering tergenang. Bila kemasaman tanah terlalu tinggi, perlu ditambah dengan kapur sebanyak 1.200 kg/Ha.
·         Pengolahan tanah
Pembuatan bedengan: lebar 1m-1,5 m, panjang disesuaikan dengan tanah yang ada. Tanah diolah sampai matang, diberi pupuk organik dan pupuk dasar TSP maupun Ponska.
·         Seleksi Bibit
Kucai dikembangbiakkan dengan biji maupun anakannya/rumpun. Untuk memperoleh bibit yang baik harus memiliki tanaman yang sudah tua minimal sudah berumur 2 - 3 bulan dan tanamannya dalam keadaan sehat, bebas dari hama dan penyakit.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi bibit:
·  Satu atau dua hari sebelum ditanam, rumpun yang baru membongkar dari pertanaman induk harus dibersihkan dahulu dari kotoran, kemudian dipreteli menjadi satu umbi satu umbi, apabila umbi terdapat akar - akar yang panjang bisa dipotong/digunting.
·  Pilihlah bibit kocai yang sehat - sehat dan bibit yang telah rusak oleh hama atau penyakit jangan dipakai.
·         Tanam
Bibit yang sudah dipreteli dari umbinya diguntingi perakarannya kemudian dimasukkan pada lobang tugal dengan jarak 15-20 cm dengan 3-5 anakan setiap tancapan/lubang, lalu disekitar bibit dipadatkan/dipletot.
·         Perawatan
Tanaman kucai perlu disiram sehari sekali, bila tidak turun hujan. Selain itu, tanaman kucai harus disiangi bila sudah mulai ditumbuhi gulma. Sampai siap dipanen (2 bulan) penyiangan dilakukan 2x.
·         Pemupukan
Untuk memperoleh hasil yang baik, kucai memerlukan pemupukan yang cukup tetapi tidak berlebihan. Pemupukan N yang berlebihan dapat menimbulkan lodoh. Selain pemupukan N, Kucai juga memerlukan pemupukan unsur K untuk pertumbuhan. Pupuk P untuk mendorong pertumbuhan akar. Untuk memudahkan pemakaian, maka bila dinyatakan per m2 lahan, pupuk yang diperlukan : Urea 25-30 gr, TSP 15-25 gr, NPK 20-40 gr.
·         Pengendalian HPT
Musuh utama sayuran Kocai adalah gulma dan yang jadi momok petani adalah jenis krokot kecil/gremi. Pengendalian dengan disiangi atau Setelah bibit ditanam, permukaan bedengan disela2 tanaman ditutup dengan jerami. Penyakit yang sering menjangkiti adalah lodoh/busuk daun yang disebabkan oleh jamur atau cendawan dan bulai /njanur yang disebabkan oleh virus/bakteri. Sampai saat ini penanganan yang tepat belum dapat dipastikan.
·         Pemanenan
Setelah tanaman kocai berumur dua bulan bisa dilakukan panen perdana dan selanjutnya panen kedua, ketiga dan seterusnya setelah berumur satu bulan. Perlu diingat bahwa tanaman kocai yang dihasilkan adalah bagian vegetatifnya yaitu daunnya dan batangnya saja, sedangkan umbinya dibiarkan. Caranya adalah dengan memotong daun sampai permukaan tanah. Hasil potongan tadi kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke karung kemudian disortir dan dikemasi/diikat 1 kg - 1 kg atau sesuai kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar