Kucai
Selain dipakai dalam berbagai masakan, kucai memiliki khasiat seperti mempunyai
vitamin B, vitamin C dan karotin. Selain itu, kucai digunakan untuk mengobati
hipertensi dan mencegah penyakit jantung koroner. Sementara itu, daun kucai
mempunyai antiseptik karena ia mampu untuk membunuh kuman bakteria dalam usus
di samping menjadi perangsang dalam proses pengecutan serta proses pengembangan
usus. Bukan itu saja malahan ia juga akan melancarkan darah, sekaligus
menghindarkan pembekuan darah dalam badan.
·
Waktu
Tanam
waktu tanam tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan kucai
tapi yang paling cocok adalah saat memasuki awal musim penghujan, karena air
berkecukupan.
·
Tanah
Yang
disukai tanaman kucai dengan pH antara 6 - 6,8. Kucai memerlukan keadaan tanah yang
subur dan tidak menyukaii tempat-tempat yang becek dan sering tergenang. Bila
kemasaman tanah terlalu tinggi, perlu ditambah dengan kapur sebanyak 1.200
kg/Ha.
·
Pengolahan
tanah
Pembuatan
bedengan: lebar 1m-1,5 m, panjang disesuaikan dengan tanah yang ada. Tanah
diolah sampai matang, diberi pupuk organik dan pupuk dasar TSP maupun Ponska.
·
Seleksi
Bibit
Kucai
dikembangbiakkan dengan biji maupun anakannya/rumpun. Untuk memperoleh bibit
yang baik harus memiliki tanaman yang sudah tua minimal sudah berumur 2 - 3
bulan dan tanamannya dalam keadaan sehat, bebas dari hama dan penyakit.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi bibit:
· Satu atau dua hari sebelum
ditanam, rumpun yang baru membongkar dari pertanaman induk harus dibersihkan
dahulu dari kotoran, kemudian dipreteli menjadi satu umbi satu umbi, apabila
umbi terdapat akar - akar yang panjang bisa dipotong/digunting.
· Pilihlah bibit kocai yang sehat -
sehat dan bibit yang telah rusak oleh hama atau penyakit jangan dipakai.
·
Tanam
Bibit yang
sudah dipreteli dari umbinya diguntingi perakarannya kemudian dimasukkan pada
lobang tugal dengan jarak 15-20 cm dengan 3-5 anakan setiap tancapan/lubang,
lalu disekitar bibit dipadatkan/dipletot.
·
Perawatan
Tanaman kucai perlu disiram sehari
sekali, bila tidak turun hujan. Selain itu, tanaman kucai harus disiangi bila
sudah mulai ditumbuhi gulma. Sampai siap dipanen (2 bulan) penyiangan dilakukan
2x.
·
Pemupukan
Untuk
memperoleh hasil yang baik, kucai memerlukan pemupukan yang cukup tetapi tidak
berlebihan. Pemupukan N yang berlebihan dapat menimbulkan lodoh. Selain
pemupukan N, Kucai juga memerlukan pemupukan unsur K untuk pertumbuhan. Pupuk P
untuk mendorong pertumbuhan akar. Untuk memudahkan pemakaian, maka bila
dinyatakan per m2 lahan, pupuk yang diperlukan : Urea 25-30 gr, TSP 15-25 gr,
NPK 20-40 gr.
·
Pengendalian
HPT
Musuh
utama sayuran Kocai adalah gulma dan yang jadi momok petani adalah jenis krokot
kecil/gremi. Pengendalian dengan disiangi atau Setelah bibit ditanam, permukaan
bedengan disela2 tanaman ditutup dengan jerami. Penyakit yang sering
menjangkiti adalah lodoh/busuk daun yang disebabkan oleh jamur atau cendawan
dan bulai /njanur yang disebabkan oleh virus/bakteri. Sampai saat ini
penanganan yang tepat belum dapat dipastikan.
·
Pemanenan
Setelah tanaman kocai berumur dua
bulan bisa dilakukan panen perdana dan selanjutnya panen kedua, ketiga dan
seterusnya setelah berumur satu bulan. Perlu diingat bahwa tanaman kocai yang
dihasilkan adalah bagian vegetatifnya yaitu daunnya dan batangnya saja, sedangkan
umbinya dibiarkan. Caranya adalah dengan memotong daun sampai permukaan tanah.
Hasil potongan tadi kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke karung kemudian
disortir dan dikemasi/diikat 1 kg - 1 kg atau sesuai kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar