Mentimun atau Cucumis sativus
merupakan tanaman yang bisa beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun,
budidaya mentimun lebih maksimal pada kondisi iklim kering dengan
penyinaran penuh pada suhu 21-27oC. Sedangkan ketinggian ideal untuk
budidaya mentimun adalah 1000-1200 meter dari permukaan laut. Meskipun begitu
mentimun masih bisa ditanam didataran rendah.
Budidaya mentimun organik
membutuhkan perawatan ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap hama dan
cuaca. Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung hara
organik cukup banyak. Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini
berkadar liat rendah dengan pH 6-7.
Penyiapan benih mentimun
Budidaya mentimun biasanya
memperbanyak tanaman melalui biji. Cara mendapatkan benih yang baik adalah
dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan
besar. Biarkan buah mentimun tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan
membusuk petik buah tersebut dan diamkan selama satu malam. Keesokannya buah
dibelah dan dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang bersih dan
biarkan kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di
air mengalir sampai selaput yang menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan
pengelupasan selaput, campurkan halus abu pada benih tersebut. Pada waktu
pengayakan lakukan sortasi biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut
terbawa aliran air. Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur
sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama
1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih yang
disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun. Sehari sebelum budidaya
mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama
3-5 jam kemudian letakkan di kain basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya
akan tumbuh tunas dari biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk
ditanam.
Pengolahan lahan secara organik
Pertama-tama bajak atau balik tanah
sedalam 20-30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur
dolomit sebanyak 1-2 ton per hektar, tergantung keasaman tanah. Campurkan
dengan tanah dan diamkan selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter
tinggi 20-30 cm dan panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30
cm. Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk
mempertahankan kelembaban tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim
kemarau yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk mentimun harus
tetap dijaga kelembabannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan
mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dua baris lubang tanam. Jarak
antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50-60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik
campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara
pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau
diletakan pada lubang tanam. Letakan pupuk sebanyak 0,5-1 kg pada setiap lubang
tanam. Total kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20-30 ton. Setelah diberi pupuk
biarkan lahan selama 1-2 minggu.
Penanaman benih mentimun
Tanamlah biji yang telah bertunas,
yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan
masing-masing satu biji kedalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah. Siram
setiap pagi dan sore hari. Setelah 2 hari biasanya benih yang ditanam sudah
mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
Perawatan budidaya mentimun
Pada umur 3-4 hari setelah tanam
lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang
mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar are
atanam. Pada umur 2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul.
Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran
kambing yang telah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran
kambing dengan 1 liter air. Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu
selama satu minggu. Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap
lubang tanam. Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi. Untuk
mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari
bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap
empat lenjer bambu pada ujung atasnya. Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat
pada bambu tersebut.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa penyakit dan hama yang
menyerang mentimu diantaranya dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng.
Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman. Selain itu,
hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya
menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah. Kedua hama ini
bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak
kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Penyakit yang menyerang budidaya
mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan busuk
buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman
dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.
Panen budidaya mentimun
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari
setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun
biasanya dilakukan setelah 75 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama
1-1,5 bulan. Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1-2 buah
per tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik
bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen harus diletakkan di
tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. Setelah
dipanen, biasanya mentimun di pack dalam tempat yang mempunyai sirkulasi udara
atau dimasukkan karung untuk dijual ke pasar.
uda sering coba tanam timun tapi gagal, makasih infonya
BalasHapusserum wajah the body shop