A.
Deskripsi
Gandaria berbentuk pohon yang tingginya mencapai 27 m,
dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat muda, dan seringkali
memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi empat atau pipih.
Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau
jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata, pangkalnya lancip sampai bentuk
pasak, ujungnya lancip (acute) sampai luncip (acuminate), tangkainya 1-2,5 cm
panjangnya. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, panjangnya 4-12 cm;
Bagian-bagian bunganya sebagian besar berkelipatan empat, berukuran kecil,
cuping kelopaknya bundar telur melebar; daun mahkotanya lonjong sampai bundar
telur sungsang, berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna kekuning-kuningan,
kemudian secepatnya berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe buah batu,
berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga,
daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam
sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin.
B.
Manfaat
Gandaria adalah pohon buah-buahan yang populer, buahnya
mirip buah mangga kecil. Walaupun rasanya agak asam, bahkan yang matang
sekalipun, buah gandaria biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar, atau diolah
menjadi sirop atau dijadikan manisan (compote) yang lezat sekali: Akan tetapi,
pemanfaatan buah mudanya lebih penting, yaitu merupakan bahan penyedap pada
sambal gandaria yang khas, dan dalam asinan, serta keping bijinya yang
berukuran besar dan berwarna lembayung cerah dapat meningkatkan daya tarik
masakan. Seringkali daun mudanya yang berwarna ungu tua (warnanya putih sekali
sewaktu mulai muncul) juga dikonsumsi segar, dimakan dengan sambal gandaria.
Gandaria dianjurkan untuk ditanam di daerah transmigrasi di Sumatra karena
hasil buahnya yang berlimpah dan perdaunannya yang rapat, sangat cocok sebagai
pohon pelindung.
C.
Syarat
Tumbuh
Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada
tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m
dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar
850 m dpl.
D.
Pedoman
Budidaya
Gandaria umumnya diperbanyak dengan benih, tetapi mudah juga
diperbanyak dengan cangkokan dan tempelan. Semai atau tanaman yang diperbanyak
melalui klon ditanam dalam barisan dengan jarak tanam 10 x 12 m, dan memerlukan
naungan ringan selama beberapa bulan.
E.
Pemeliharaan
Untuk memperpendek masa vegetatif dianjurkan pemupukan
dengan pupuk kandang, urea, dan pupuk buatan lainnya, agar kecepatan tumbuhnya
meningkat pada tahun-tahun pertama.
F.
Panen dan
Pasca Panen
Biasanya panen pertama untuk tanaman yang berasal dari semai
adalah 810 tahun setelah tanam, atau kalau berasal dari perbanyakan vegetatif
hanya 5-6 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar