Pohon malaka, melaka atau kemloko yang dalam bahasa latin disebut sebagai Phyllanthus
emblica adalah nama sejenis pohon dan buah yang masih berkerabat dekat
dengan ceremei.
Konon dari nama tumbuhan inilah asal usul nama Kesultanan Melaka yang menguasai
semenanjung Malaysia dan pesisir timur Sumatera pada 1402 – 1511 M.
Kini malaka atau melaka menjadi nama
kota dan negara bagian di Malaysia, juga nama selat yang memisahkan Sumatera
dan Malaysia. Dari nama tumbuhan ini pula sejumlah nama kelurahan di Jakarta berasal. Seperti kelurahan Roa Malaka (Tambora, Jakarta
Barat), Malaka Jaya, dan Malaka Sari (Duren Sawit, Jakarta Timur)
Pohon malaka
atau kemloko di beberapa daerah di Indonesia mempunyai beberapa sebutan seperti
malaka, melaka, kimalaka (Melayu), balaka (Minangkabau), malaka (Sunda,
Betawi), kemloko (Jawa), malakah (Madura). Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini
disebut sebagai indian gooseberry atau myrobalan.
Nama ilmiah (latin) tumbuhan ini adalah Phyllanthus emblica yang mempunyai
beberapa sinonim seperti Cicca emblica (L.) Kurz, Diasperus emblica
(L.) Kuntze, Dichelactina nodicaulis Hance, Emblica arborea Raf.,
Emblica officinalis Gaertn, Phyllanthus mairei H.Lév., Phyllanthus
mimosifolius Salisb., Phyllanthus taxifolius D.Don.
Diperkirakan tanaman ini berasal
dari daerah India dan Nepal yang pada masa lalu karena khasiatnya sebagai
tanaman obat banyak ditanam di Jawa, Suma
Buah
Malaka atau Kemloko (Phyllanthus emblica) tera, dan semenanjung Malaya.
Sekarang tumbuhan ini banyak tumbuh meliar di hutan-hutan
dataran rendah yang kering.
Diskripsi dan Ciri-ciri. Pohon malaka atau melaka atau kemloko mirip pohon ceremei
namun lebih besar dengan tinggi mencapai 18 meter. Batang pohon malaka (Phyllanthus
emblica) tegak, bulat, berwarna coklat keputih-putihan. Daun melaka atau
malaka menyerupai daun majemuk, berwarna hijau, kecil-kecil memanjang, terletak
berseling pada ranting yang kecil ramping. Pada waktu-waktu tertentu pohon
malaka menggugurkan daunnya.
Bunganya berwarna kuning kehijauan,
berkelompok, dan di ketiak daun. Buah malaka mirip buah ceremei dengan bentuk
lebih bulat. Buah berwarna kuning, kuning kehijauan atau kecoklatan. Rasa
buahnya masam (kecut) agak getir.
Manfaat Pohon Malaka. Berbagai bagian tumbuhan malaka atau kemloko dimanfaatkan
sebagai tanaman obat.
Mulai pepagan, akar, daun, bunga, buah, hingga biji digdapat dimanfaatkan dalam
pengobatan tradisional. Menurut data yang dilansir Alamendah dari situs
tanamanobat.org, buah, daun dan akar kemloko mengandung polifenol, di samping
itu daun dan akarnya juga mengandung flavonoida dan daunnya juga mengandung
saponin.
Karena itu buah malaka dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk batuk,
batuk berdarah, demam, kencing manis, sariawan, dan sakit gigi. Sedangkan daun
melaka bermanfaat untuk mengobati busung air, bisul, dan eksem. Akarnyapun
berkhasiat dalam mengobati batuk darah, radang usus, sakit lambung, dan tekanan
darah tinggi.
Sayangnya, di beberapa daerah, terutama
di Jawa, tumbuhan melaka atau kemloko
mulai menjadi tumbuhan langka
akibat digantikan dengan tanaman-tanaman lain yang dianggap lebih bernilai
ekonomis.
Bagaimana cara menyemai biji Melaka ?
BalasHapus