·
Deskripsi
Kandungan Buah sirsak tersusun atas 67% daging buah yang
dapat dimakan, 20% kulit, 8,5% biji, dan 4%.poros tengah buah, dari berat
keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari seluruh bagian padat
daging buah. Sirsak merupakan sumber vitamin B yang lumayan jumlahnya (0,07
mg/100 g daging buah) dan vitamin C (20 mg/ 100 g daging buah), dan sedikit
sampai sedang kandungan kalsium dan fosfornya. Sifat yang paling disenangi
orang dari sirsak ini ialah harumnya dan aromanya yang sangat menggiurkan.
Daging buahnya mirip dengan ‘cherimoya’, warna putihnya yang murni itu sangat
stabil, walaupun sedang diolah. Sirsak berbentuk perdu atau pohon kecil,
tingginya 3-10 m, tajuknya cocok dengan model arsitektur Troll, bercabang
hampir mulai dari pangkalnya.
Daun berbentuk lonjong-bundar telur sungsang, berukuran
(8-16) cm x (3-7) cm, ujungnya lancip pendek; tangkai daun panjangnya 3-7 mm.
Bunga-bunganya teratur, 1-2 kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna
kuning kehijauan; gagang bunga panjangnya sampai 2,5 cm; daun kelopaknya 3
helai, berbentuk segi tiga, tidak rontok, panjangnya sekitar 4 mm; daun mahkota
6 helai dalam 2 baris, 3 lembar daun mahkota terluar berbentuk bundar telur
melebar, berukuran (3-5) cm x (2-4) cm; 3 lembar daun mahkota dalam berukuran
(2-4) cm x (1,5-3,5) cm, pangkalnya bertaji pendek; benang sarinya banyak,
tersusun atas barisan-barisan, menempel di torus yang terangkat, panjangnya 4-5
mm, tangkai sarinya berbulu lebat; bakal buahnya banyak, berbulu lebat sekali,
kemudian gundul.
Buahnya yang matang, yang merupakan buah semu, berbentuk
bulat telur melebar atau mendekati jorong, berukuran (10-20) cm x (15-35) cm,
berwarna hijau tua dan tertutup oleh duri-duri lunak yang panjangnya sampai 6
mm, daging buahnya yang berwarna putih itu berdaging dan penuh dengan sari
buah. Bijinya banyak, berbentuk bulat telur sungsang, berukuran 2 cm x 1 cm,
berwarna coklat kehitaman, berkilap.
·
Manfaat
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci mulut
jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu dijadikan minuman
yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan sebagian dari Amerika. Akan
tetapi, buah ini lebih sering dimakan dalam bentuk ‘puree’ setelah daging
buahnya diperas dan disaring. Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah
(setelah dicampur gula), nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan
eskrim. Di Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan
dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina, buah
sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai sayuran. Buah
tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.
·
Syarat Tumbuh
Sirsak merupakan jenis yang paling tidak bandel tumbuhnya di
antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan
lembap. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1000 m dpl. dan meluas
sampai ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat
terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah
dapat membunuh pohon sirsak. Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan
menyelaraskan pertumbuhan memanjang d an pembungaan dalam batas-batas tertentu.
Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang
tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk
Annona spp. lainnya, balk kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah,
dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk
memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi (juga karena pohon sirsak
dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tanaman ini,
tetapi drainasenya harus balk, sebab pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan
air.
·
Pedoman Budidaya
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak
dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada
batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai
wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya
sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh
cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya
sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Benih dapat ditanam langsung di ladang atau disemaikan dahulu di persemaian.
Setelah 2030 hari, 85-90% dapat berkecambah dan semai itu dapat dipindahkan ke
lapangan setelah 6-8 bulan. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang
perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak
ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m
x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak
dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih
besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan
ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
·
Pemeliharaan
Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas
dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari
perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau. Sirsak toleran terhadap
keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun
jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan; dalam situasi demikian pohon
sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan. Pemupukan dengan pupuk kandang
dan/atau NPK dalam dosis kecil beberapa kali dalam setahun dapat mendorong
pertumbuhan dan pembuahan, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai
kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan. Pohon sirsak
biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus
diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal,
yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air
(water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus
dibuang. Kurang baiknya penyerbukan kiranya merupakan faktor pembatas utama
dalam jumlah hasil, dan untuk menghilangkan kendala ini dianjurkan untuk penyerbukan
dengan tangan. Akan tetapi, hal ini jarang dilakukan dan hanya dapat
berlangsung jika ada masa pembungaan yang jelas.
·
Hama dan Penyakit
Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang
serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah.
Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak
di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga
dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya
penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia
Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah
dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada
kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar
dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium
sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin
membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim
kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong
untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali
menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada
buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan
mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan
yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah
sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat
besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali
dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama
ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara
kimiawi.
·
Panen dan Pasca Panen
Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih
keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna
kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau
hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek.
Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan
oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal
musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak
memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim
utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang
tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah
dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar