Indonesia terkenal akan khasanah
flora dan faunanya yang sangat beragam. Ada banyak sekali jenis hewan
atau tanaman yang hanya bisa ditemui di Indonesia dan menjadi ciri
khas Indonesia. Salah satu tanaman yang cukup populer di kalangan masyarakat
Indonesia adalah markisa. Adapun yang menjadi daya tarik tanaman ini tak lain
adalah buah markisa yang rasanya segar dan manis. Sebenarnya tanaman
buah ini berasal dari daratan sub tropis Amerika. Meski demikian tanaman buah
ini menjadi sangat populer di Indonesia.
·
Jenis
Markisa
Ada dua jenis markisa yang cukup
terkenal di Indonesia. Jenis pertama adalah markisa ungu. Markisa ungu biasa
dijumpai tumbuh di daerah dataran tinggi. Sedangkan jenis kedua adalah markisa
kuning yang lebih sering dijumpai tumbuh di daerah dataran rendah. Daerah yang
dikenal sebagai sentra produksi markisa di Indonesia adalah Sulawesi Selatan
dan Sumatera Utara. Mengingat akan potensinya yang sangat besar, banyak orang
yang mencoba untuk mempelajari teknik budidaya markisa baik untuk
kebutuhan pribadi maupun untuk keperluan bisnis. Jika anda ingin mengetahui
mengenai cara budidaya tanaman ini, artikel ini akan mengulasnya
untuk anda.
·
Pemilihan
Bibit
Hal pertama yang harus anda lakukan
jika ingin membudidayakan tanaman markisa adalah
menemukan bibit markisa dengan kualitas unggul. Bibit markisa dapat
diperoleh melalui berbagai cara. Cara termudah adalah dengan membeli bibit
markisa siap tanam dari petani penyalur bibit markisa di daerah anda. Jika hal
ini tidak dapat dilakukan, anda dapat melakukan pembibitan sendiri. Pembibitan
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan biji atau dengan
menggunakan teknik stek.
·
Persiapan
Lahan
Setelah mendapatkan bibit, hal yang
harus anda lakukan selanjutnya adalah pemilihan kebun. Pemilihan kebun sebagai
lokasi penanaman adalah sangat penting mengingat lokasi kebun akan
sangat mempengaruhi kualitas produksi markisa yang anda budidayakan. Lokasi
kebun akan dipengaruhi oleh jenis markisa yang anda budidayakan. Pastikan juga
kebun dapat diakses dengan mudah untuk memperlancar proses pasca produksi dan
pengangkutan hasil panen.
Selanjutnya anda dapat mulai
mempersiapkan lahan tanam dengan cara membersihkan lahan dari gulma serta
pengolahan tanah. Jika lahan telah siap, maka anda dapat memulai proses
penanaman. Adapun hal terpenting yang harus diperhatikan dalam proses penanaman
adalah jarak tanam antara pohon yang satu dengan pohon yang lain.
Jarak tanam ideal adalah 3 x 3 m atau 2 x 4 m. Hal lain yang dianjurkan
mengenai cara tanam markisa yang baik adalah dengan memberikan
campuran pupuk kandang pada tanah bagian atas.
·
Perawatan
dan Pencegahan Hama
Selain cara menanam yang
benar, hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya markisa adalah perawatan
tanaman. Perawatan tanaman terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari
pengairan, pemupukan, pemangkasan, serta pembuatan para-para. Markisa adalah
termasuk salah satu jenis tanaman yang sangat bergantung pada air. Oleh sebab
itu, pengairan secara teratur sangat dianjurkan, terutama pada musim kemarau.
Untuk mempertahankan atau
meningkatkan kualitas produksi, pemupukan harus dilakukan secara teratur pula.
Pemupukan tanaman markisa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu fase
pertumbuhan serta usia tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Anda dapat menggunakan
berbagai jenis pupuk dengan dosis tertentu. Untuk pupuk kandang misalnya, anda
dapat memberikan 10 Kg per pohon. Sementara untuk pupuk Urea anda dapat
memberikan 500 g per pohon.
Hal lain yang tak kalah pentingnya
adalah pengendalian hama penyakit. Ada beberapa jenis hama yang bisa mengancam
kualitas produksi tanaman markisa yang anda budidayakan seperti kutu daun dan
kutu buluh putih. Sementara jenis penyakit yang cukup sering menyerang tanaman
markisa adalah busuk pangkal batang dan buah berkayu. Cara terbaik mengatasi
hama dan penyakit pada tanaman markisa adalah dengan menjaga sanitasi kebun dan
merawat tanaman secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar