Perkebunan kelapa sawit merupakan
salah satu jenis komoditas yang memberikan sumbangan yang cukup besar untuk
pendapatan negara. Indonesia merupakan salah satu negara sebagai penghasil
kelapa sawit yang cukup besar. Prospek budidaya kelapa sawti masih cukup cerah
karena kelapa sawit digunakan untuk berbagai produk olahan termasuk minyak
kelapa sawit yang menjadi bagian dari sembilan bahan poko masyarakat Indonesia
saat ini.
Meskipun prospek perkebunan kelapa
sawit masih sangat besar, persiapan dan cara budidaya kelapa sawit
perlu dilakukan secara teliti karena tanaman kelapa sawit merupakan tanaman
tahunan sehingga produksi selama puluha tahun akan sangat bergantung pada
proses awal penanaman tanaman kelapa sawit itu sendiri. Tentu saja pembibitan
merupakan langkah awal yang penting yang harus diperhatikan secara seksama.
Gambar Kelapa Sawit
Benih
Teknologi
dalam pembibitan kelapa sawit sudah sangat berkembang. Di bidang
penelitian, peneliti sudah mampu membudidayakan kelapa sawit lewat kultur
jaringan yang akan mempertahankan kualitas produksi buah kelapa sawitsama
persis dengan pohon induk. Akan tetapi, teknik kultur jaringan tentu
akan terlalu rumit dilakukan oleh pekebun sehingga ada baiknya pekebun memilih
sumber bibit yang lebih mudah seperti lewat benih kelapa sawit yang disediakan
oleh balai penelitian kelapa sawit. Pekebun juga bisa menyediakan benih sendiri
dengan cara mengontrol penyerbukan bunga betina pohon induk.
Tips Pembibitan
Setelah mendapatkan benih kelapa
sawit dengan kualitas yang baik, pembibitan harus dilakukan di lahan datar dan
tidak jauh dari sumber air. Sebagai tips ntuk mempermudah penanaman
kelak, ada baiknya lokasi pembibitan terletak di tengah areal yang akan
ditanami kelapa sawit. Lahan pembibitan harus bersih dari gulma dan dilengkapi
dengan alat penyiraman, jalan, dan drainase.
Teknik Pembibitan
Pekebun bisa menggunakan
dua teknik budidaya pembibitan yakni dengan cara langsung di polibag tanpa
proses dederan dan dengan cara tidak langsung yang meliputi dua tahap berupa tiga
bulan tahap pembibitan awal atau dederan dan sembilan bulan tahap pembibitan
utama. Selama proses pembibitan, bibit perlu disiram dua kali sehari, dipupuk,
dan diseleksi untuk mendapatkan bibit yang mampu tumbuh optimal di lahan tanam.
Syarat Tumbuh Optimal
Petani boleh saja
menerapkan teknik menanam kelapa sawit tingkat tinggi yang melibatkan
berbagai teknologi maju, tetapi teknik tersebut tidak akan membawa hasil yang
optimal selama syarat tumbuh optimal tanaman kelapa sawit tidak dipenuhi. Kelapa
sawit sangat cocok ditanam di daerah tropis dengan curah hujan rata-rata
1.500-3.00 mm per tahun. Kelapa sawit akan tumbuh optimal di dataran rendah
dengan ketinggian 200-400 meter di atas permukaan laut.
Penyinaran, Suhu, dan Karakteristik
Tanah
Kelapa sawit akan tumbuh dengan baik
apabila lama penyinaran langsung matahari 1-7 jam setiap harinya. Buah kelapa
sawit yang dihasilkan akan jauh lebih optimal saat tanaman tersebut tumbuh di
daerah dengan suhu rata-rata 25-27 derajat Celcius. Tanaman kelapa sawit menuntut
tanah yang gembur, subur, dan mempunyai drainase baik untuk tumbuh optimal
dengan pH tanah 4,0-6,5.
Persiapan Lahan Tanam
Persiapan lahan sangat tergantung
pada area perkebunan yang akan ditanami. Ada beberapa jenis area yang akan
menjadi lokasi ideal penanaman kelapa sawit seperti bukaan baru pada area hutan
primer dan sekunder atau area yang ditumbuhi ilalang maupun semak belukar.
Selain itu, ada pula lahan konversi yang merupakan lahan yang pernah digunakan
sebelumnya untuk perkebunan tanaman jenis lain. Lahan bukaan ulang merupakan
lahan tanam kelapa sawit yang sebelumnya ditanami kelapa sawit.
Tahap Pembukaan Lahan Mekanis
Jika lahan sebelumnya berupa hutan
atau area koversi dengan pohon yang tumbuh menjulang, pembukaan lahan secara
mekanis perlu dilakukan yang diawali dengan pembabatan pendahuluan,
penumbangan, perencekan, penumpukan, dan pembakaran pohon.
Penanaman Kelapa Sawit
Ada beberapa tahap persiapan
penanaman yang sangat penting dan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
produksi buah kelapa sawit itu sendiri. Pengajiran merupakan tahap yang sangat
penting untuk menentukan jarak tanam antar pohon. Pengajiran dilakukan dengan
sistem jarak tanam segitiga sama sisi berukuran 9 x 9 x 9 meter
dengan populasi 143 pohon setiap hektarnya. Selain itu, pekebun juga bisa
menerapkan jarak 9,5 x 9,5 x 9,5 meter dengan populasi per hektar sekitar 128
pohon.
Penanaman Bibit dan Tanaman Kacangan
Pembuatan lubang pohon bisa
dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit dengan ukuran 60 x 60 x 60
meter atau 50 x 40 x 40 meter sesuai dengan titik tanam yang ditentukan lewat
pengajiran. Barulah bibit bisa ditanam sesuai waktu yang ditentukan.
Umumnya cara menanam kelapa sawit akan diikuti dengan penanaman
tanaman penutup tanah antara pohon berupa tanaman kacangan untuk mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit.
Pengendalian Gulma dan Pemupukan
Pengendalian gulma merupakan
bagian cara tanam kelapa sawit yang sangat penting karena gulma akan
sangat mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit. Gulma
bisa dikendalikan secara manual, kimia, dan kultur teknis. Pemupukan juga
merupakan proses yang penting dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan ukuran
dan diberikan sesuai dengan jadwal. Selain itu, pekebun juga harus menjadwalkan
pemangkasan teratur serta pengendalian hama dan penyakit agar produksi tandan
kelapa sawit optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar