Selasa, 12 April 2016

BUDIDAYA BUAH MENTENG



Pohon dan buah Menteng makin langka dan sulit ditemukan. Padahal, dari nama pohon Menteng (Baccaurea racemosa), salah satu kawasan di Jakarta dinamai. Konon di Menteng, Jakarta Pusat, dulunya banyak ditumbuhi pohon ini. Sayang, kini pohon penghasil buah ini semakin langka. Menteng yang dalam bahasa latin disebut Baccaurea racemosa merupakan pohon penghasil buah. Sepintas buah menteng atau kepundung menyerupai buah duku dengan rasa masam-masam (kecut), manis. Tanaman ini berkerabat dekat dengan Lempaung atau Kalampesu.
Di beberapa daerah, tanaman ini selain disebut Menteng juga dikenal sebagai Kepundung, Kapundung, Kemundung, Mundung, Kapungung, Engkumi, Kayu Masam, Kokonau, Kunau, Kunyi, Longkumo, liox Moho, Tunding undang, Umbarian, Jinteh Merah, dan Bencoy. Dalam bahasa latin disebut sebagai Baccaurea racemosa (Reinw. Ex. BI.) M.A.) yang bersinonim dengan Baccaurea bhaswatii Chakrab. & M. Gangop., Baccaurea wallichii Hook.f., Coccomelia racemosa Reinw. ex Bl., Pierandia racemosa (Reinw. ex Bl.) Bl., Pierardia racemosa (Reinw. ex Bl.) Miq.
Nama Menteng sering kali juga dipakai untuk menamai pohon sejenis yang bernama latin Baccaurea javanica dan Baccaurea dulcis. Meskipun untuk jenis terakhir lebih sering disebut sebagai Ketupa.
Buah Menteng (kepundung)
Diskripsi Pohon Menteng. Tanaman Menteng atau Kepundung merupakan pohon atau perdu dengan tinggi antara 15-25 m dengan diameter 25-70 cm, berkulit kasar, dan berwarna keputihan. Daunnya lebih banyak terkumpul di ujung ranting, berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan ujung yang lancip. Daun Menteng mempunyai panjang 7-20 cm, lebar 3-7,5 cm. Buah Menteng berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuningan atau kemerahan. Kulit buah berwana hijau dan kekuningan saat masak. Tanaman ini memiliki dua forma buah yakni, berdaging buah putih dan berdaging buah warna merah. Kedua forma ini memiliki buah yang berasa asam dan manis.
Tanaman Menteng (Baccaurea racemosa) tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Borneo (Sarawak, Brunei, Sabah, dan Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Pohon ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. Habitat yang disukai adalah tanah aluvial dan kering hingga pada tanah berpasir dan tanah liat.
Pohon Menteng (Baccaurea racemosa) merupakan tanaman buah musiman. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga Maret.
Buah Menteng (Kepundung) muda di pohon
Manfaat Pohon Menteng. Pohon Menteng dimanfaatkan buahnya untuk dimakan langsung sebagai buah segar. Buahnya mempunyai rasa asam-asam manis. Selain dimakan langsung buah Kepundung juga dapat diolah menjadi sirup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman.
Kayu pohon Menteng memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk bangunan rumah, perahu, dan mebel. Selain itu, kulit dan daun pohon yang disebut juga sebagai kepundung ini mempunyai khasiat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah sebagai obat mencret dan untuk pelancar haid.
Sayangnya keberadaan pohon maupun buah Menteng semakin langka. Bahkan di kecamatan Menteng Jakarta Pusat yang nama daerahnya berasal dari nama pohon inipun semakin sulit didapati. Sayang jika spesies yang berkaitan erat dengan asal usul salah satu daerah terpadat di Indonesia ini punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar